Selasa, 22 Mei 2012

Gadis Peron 2

Kereta yang membawaku pagi ini agak sesak. Dipenuhi orang orang yang kebanyakan terlihat resah. Sebentar mengeluh, melihat jam ditangan atau sekedar mengusap peluh. Maklum kereta ekonomi memang banyak rasa. Dahulu sempat menjadi primadona cantik pada masanya, sekarang bagai wanita jompo yang menunggu maut. Biar begitu, si tua ini tetap jadi primadona hanya saja rupanya tak semenarik dulu.

sudah 20 menit aku berdiri, itu berarti tinggal bebrapa kilometer lagi aku akan tiba di ujung pemberhentian, stasiun bogor, akhirnya. Sisa perjalanan pagi ini aku nikmati untuk melihat keluar jendela bolong. Memaksakan menikmati pemandangan yang sama sekali tak menarik. Ahh sudahlah..

6.32 pagi aku sampai. Turun berkerumun penumpang dari gerbong. Kereta itu seperti muntah, isi perutnya keluar. Aku berusaha keluar menjauh dari kerumunan. Aku pergi menuju peron 2 sebelah selatan, tempat dimana aku sering melihatmu. Dan aku ingin mencoba peruntungan, menunggu dan menunggu.

satu demi satu ku eja wajah mereka yang lewat. Berharap kamu ada diantaranya. Tapi lama kelamaan aku bosan dan seketika logikaku menangkan pertarungan pikiran melawan harapan. Aku menyerah, tak mungkin kita bertemu atau sekedar melihatmu. Ahh entahlah..

kini benar tak pernah lagi kita berjumpa atau sekedar bertegur sapa lewat sosial media. Aku hampir lupa bagaimana rupamu, kita terlampau sangat jauh. tapi ahh entahlah, mungkin suatu hari kita bisa bertemu walau hanya saling melempar senyum basa basi..

Sampai ketemu diperon 2..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar