Perempuan itu masih sendu.
Matanya lebam macam ditinju.
katanya, tangisnya itu lantaran rindu.
padanya yang pergi setahun lalu.
Tuhan bilang tak baik pacaran
Muda mudi tak terikat, itu rawan.
Bisa bisa hilang kendali kebablasan.
itu yang jadi alasan..
Tapi cinta mana mau peduli?
dia terus saja tumbuh meski menyiksa diri.
akhirnya, cuma bisa menangis dan gigit jari.
menunggu sampai dia pulang lagi.
andina mesti sabar, buka pintu lebar lebar.
sebentar lagi dia bakal datang, jangan ditampar.
bukan kurang ajar tinggal andina sendirian.
maafkan dia yang salah ambil keputusan..
andina,
aku pulang..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar