perempuan itu kini sembuh
lukanya kering, matanya bening
aku dibuatnya tak bergeming
sabab manis senyumnya tersungging
cah ayu, aku pusing pilih kata
sepertinya memang sudah cukup kita.
pemanah barumu menunggu dicinta
rapihkan terasmu untuknya.
"mas, bagaimana denganmu?"
cah ayu, tak baik habiskan waktu tak tentu
jangan biarkan masa lalu menjajahmu
aku pamit pergi tak pulang lagi
akupun sedih tak lagi banyak arti.
cah ayu, terima kasih
atas kasih dalam perih
selamat jalan sayang
selamat bahagia sampai tujuan..
bogor:2012
Senin, 26 November 2012
Selasa, 23 Oktober 2012
andina, aku pulang
Perempuan itu masih sendu.
Matanya lebam macam ditinju.
katanya, tangisnya itu lantaran rindu.
padanya yang pergi setahun lalu.
Tuhan bilang tak baik pacaran
Muda mudi tak terikat, itu rawan.
Bisa bisa hilang kendali kebablasan.
itu yang jadi alasan..
Tapi cinta mana mau peduli?
dia terus saja tumbuh meski menyiksa diri.
akhirnya, cuma bisa menangis dan gigit jari.
menunggu sampai dia pulang lagi.
andina mesti sabar, buka pintu lebar lebar.
sebentar lagi dia bakal datang, jangan ditampar.
bukan kurang ajar tinggal andina sendirian.
maafkan dia yang salah ambil keputusan..
andina,
aku pulang..
Matanya lebam macam ditinju.
katanya, tangisnya itu lantaran rindu.
padanya yang pergi setahun lalu.
Tuhan bilang tak baik pacaran
Muda mudi tak terikat, itu rawan.
Bisa bisa hilang kendali kebablasan.
itu yang jadi alasan..
Tapi cinta mana mau peduli?
dia terus saja tumbuh meski menyiksa diri.
akhirnya, cuma bisa menangis dan gigit jari.
menunggu sampai dia pulang lagi.
andina mesti sabar, buka pintu lebar lebar.
sebentar lagi dia bakal datang, jangan ditampar.
bukan kurang ajar tinggal andina sendirian.
maafkan dia yang salah ambil keputusan..
andina,
aku pulang..
Rabu, 17 Oktober 2012
Si Pelacur Tua
Langit masih legam, bulan juga belum pulang.
Hawa dingin terus jelajahi tubuhku
dari kaki sampai ujung rambut
sesekali menari riang diatas perut
Masa sempurna lepaskan penat jiwa.
Tuk keringkan peluh dalam raga
yang tak henti bergerak meski terasa hina
itu semua demi beberapa lembar saja
Aku sudah lama tak lagi punya harga
kalau ada murah rasanya, beda dengan waktu itu.
Waktu dimana aku teramat ayu nan mempesona.
Buat hidung belang rela pasrahkan semuanya.
Tapi waktu juga yang bakal perlahan membunuhku
sedikit demi sedikit, teramat perih rasanya.
maklumlah, kini aku hanya mantan primadona
yang tambah kendur dilahap usia..
Aku,
cuma pelacur tua..
Hawa dingin terus jelajahi tubuhku
dari kaki sampai ujung rambut
sesekali menari riang diatas perut
Masa sempurna lepaskan penat jiwa.
Tuk keringkan peluh dalam raga
yang tak henti bergerak meski terasa hina
itu semua demi beberapa lembar saja
Aku sudah lama tak lagi punya harga
kalau ada murah rasanya, beda dengan waktu itu.
Waktu dimana aku teramat ayu nan mempesona.
Buat hidung belang rela pasrahkan semuanya.
Tapi waktu juga yang bakal perlahan membunuhku
sedikit demi sedikit, teramat perih rasanya.
maklumlah, kini aku hanya mantan primadona
yang tambah kendur dilahap usia..
Aku,
cuma pelacur tua..
Rabu, 03 Oktober 2012
Kata Kita
Riang tawa bocah main jungkat jungkit
naik turun silih ganti kanan kiri.
Meski sesekali mainan tua itu berdencit
menyerah dan tak lagi mau di tunggangi
Sementara kita terduduk di sudut taman itu.
Mencari kata diantara pohon jambu
yang sedari tadi belum juga ketemu.
Kita tetap saja terdiam dalam kelu
Rasa kita terus terayun maju mundur
tak mau berhenti, tak mau peduli.
Sampai jatuh di seluncur plastik
hingga terkubur dalam kotak pasir
Tapi aku buat peta harta karun
bekal kita temukan rasa
beri petunjuk temukan kata
sampai kita temukan bahagia
agar tak tersesat dalam nelangsa
supaya tak terjerat dan sengsara
tak juga terkurung sampai gila
sampai sadar kalau kita tak baik bersama..
naik turun silih ganti kanan kiri.
Meski sesekali mainan tua itu berdencit
menyerah dan tak lagi mau di tunggangi
Sementara kita terduduk di sudut taman itu.
Mencari kata diantara pohon jambu
yang sedari tadi belum juga ketemu.
Kita tetap saja terdiam dalam kelu
Rasa kita terus terayun maju mundur
tak mau berhenti, tak mau peduli.
Sampai jatuh di seluncur plastik
hingga terkubur dalam kotak pasir
Tapi aku buat peta harta karun
bekal kita temukan rasa
beri petunjuk temukan kata
sampai kita temukan bahagia
agar tak tersesat dalam nelangsa
supaya tak terjerat dan sengsara
tak juga terkurung sampai gila
sampai sadar kalau kita tak baik bersama..
Kamis, 23 Agustus 2012
cinta & kentut
jangan kentut sembarangan
nanti dibilang tak punya aturan
kentutlah kamu diam diam
lalu tunjuk sembarang orang
cinta juga jangan sembarangan
nanti dibilang tak ada perasaan
tapi jangan kebanyakan diam
takut keburu di sayang orang
walau dulu cuma asal pilih kamu
kenapa sekarang malah jadi rindu?
ini pasti hukuman dari Tuhan
sebab buang cinta sembarangan
tapi kenapa cuma aku yang kena hukuman?
kamu malah sudah punya pegangan
padahal kamu juga sembarangan
buang aku ditengah jalan..
nanti dibilang tak punya aturan
kentutlah kamu diam diam
lalu tunjuk sembarang orang
cinta juga jangan sembarangan
nanti dibilang tak ada perasaan
tapi jangan kebanyakan diam
takut keburu di sayang orang
walau dulu cuma asal pilih kamu
kenapa sekarang malah jadi rindu?
ini pasti hukuman dari Tuhan
sebab buang cinta sembarangan
tapi kenapa cuma aku yang kena hukuman?
kamu malah sudah punya pegangan
padahal kamu juga sembarangan
buang aku ditengah jalan..
Minggu, 19 Agustus 2012
Burung Kertas
Mereka tak lagi berkicau sekarang
kebanyakan diam, beberapa diantaranya mati.
Warnanya pudar, sayapnya hilang
kasihan..
yang hidup tak kalah mengenaskan
mungkin karena ku kurung mereka seharian
dalam wadah kaca, berhias debu dimana mana
cinta kita juga, tambah berdebu dimakan usia
kau pasti lupa, waktu pertama lipat kertas warna
jadi seratus burung warna warni
masing masing bertuliskan satu mimpi
aku dan kau ketika besar nanti..
tapi kebanyakan harapan mental ditolak Tuhan
terlalu muluk muluk, seperti gunung yang minta dipeluk
tapi cuma satu yang dikabul
burung merah mimpikan bahagianya kau
dengan sang pawang sungguhan
kebanyakan diam, beberapa diantaranya mati.
Warnanya pudar, sayapnya hilang
kasihan..
yang hidup tak kalah mengenaskan
mungkin karena ku kurung mereka seharian
dalam wadah kaca, berhias debu dimana mana
cinta kita juga, tambah berdebu dimakan usia
kau pasti lupa, waktu pertama lipat kertas warna
jadi seratus burung warna warni
masing masing bertuliskan satu mimpi
aku dan kau ketika besar nanti..
tapi kebanyakan harapan mental ditolak Tuhan
terlalu muluk muluk, seperti gunung yang minta dipeluk
tapi cuma satu yang dikabul
burung merah mimpikan bahagianya kau
dengan sang pawang sungguhan
Senin, 06 Agustus 2012
ini filmku
aku seorang pemeran utama,
Tuhan itu sutradaranya.
banyak peran sudah aku mainkan, tapi
peran akan terus berganti seiring waktu, Tuhan yang mau
aku suka berperan menjadi anak kecil,
saat itu aku bisa kencing di sembarang tiang,
orang orang itu tak akan marah,
mereka bilang "namanya juga anak kecil"
aku juga suka peran sebagai remaja,
yang sering memilah hawa muda,
lalu mulai suka dan seketika cinta,
kalau cinta pudar, tinggal cari hawa lainnya
selain itu peran ini identik dengan hura hura,
main sana sini, sampai lupa jam berapa.
tapi tetap saja orang orang itu tak marah,
"maklum anak muda" katanya..
tapi aku tak tahu apa peranku sekarang,
film kali ini terasa berat, panjang dan melelahkan.
seperti menjadi dewasa, padahal kan belum waktunya?
sampai-sampai terpikir ingin jadi seperti orang lain.
atau aku butuh peran pengganti mungkin.
tapi dimana sang Sutradara?
Dia hanya tinggalkan cerita tapi
tak pernah beri tahu harus jadi apa.
ahh kapan Kau ganti lagi ceritanya?!
Tuhan itu sutradaranya.
banyak peran sudah aku mainkan, tapi
peran akan terus berganti seiring waktu, Tuhan yang mau
aku suka berperan menjadi anak kecil,
saat itu aku bisa kencing di sembarang tiang,
orang orang itu tak akan marah,
mereka bilang "namanya juga anak kecil"
aku juga suka peran sebagai remaja,
yang sering memilah hawa muda,
lalu mulai suka dan seketika cinta,
kalau cinta pudar, tinggal cari hawa lainnya
selain itu peran ini identik dengan hura hura,
main sana sini, sampai lupa jam berapa.
tapi tetap saja orang orang itu tak marah,
"maklum anak muda" katanya..
tapi aku tak tahu apa peranku sekarang,
film kali ini terasa berat, panjang dan melelahkan.
seperti menjadi dewasa, padahal kan belum waktunya?
sampai-sampai terpikir ingin jadi seperti orang lain.
atau aku butuh peran pengganti mungkin.
tapi dimana sang Sutradara?
Dia hanya tinggalkan cerita tapi
tak pernah beri tahu harus jadi apa.
ahh kapan Kau ganti lagi ceritanya?!
Senin, 28 Mei 2012
Kau yang Tak Terlupa
:untuk kamu, guruku
ruangan lembab penuh oleh mereka yang sembab
menangis sejadi jadinya seperti bayi rindu ibunya
engkau tak bisa tertawa meski yang terkabar berita bahagia
....................."kami semua dinyatakan lulus"
kau itu oasis padang pasir
menyelamatkan aku yang haus ilmu.
saban hari memberi tanpa kikir
terus mengajar tanpa jemu.
dulu aku lahan tandus tanpa tuan
tempat binatang liar buang kotoran.
sekarang aku sepetak kebun mangga
terawat tanpa hama, menunggu panen tiba.
kini aku akan tumbuh sendiri.
biarkan tulus doaku yang memanjat
hingga tangan-tangannya terperanjat
saksi betapa manis buah perjuanganmu
terima kasih...
ruangan lembab penuh oleh mereka yang sembab
menangis sejadi jadinya seperti bayi rindu ibunya
engkau tak bisa tertawa meski yang terkabar berita bahagia
....................."kami semua dinyatakan lulus"
kau itu oasis padang pasir
menyelamatkan aku yang haus ilmu.
saban hari memberi tanpa kikir
terus mengajar tanpa jemu.
dulu aku lahan tandus tanpa tuan
tempat binatang liar buang kotoran.
sekarang aku sepetak kebun mangga
terawat tanpa hama, menunggu panen tiba.
kini aku akan tumbuh sendiri.
biarkan tulus doaku yang memanjat
hingga tangan-tangannya terperanjat
saksi betapa manis buah perjuanganmu
terima kasih...
Kamis, 24 Mei 2012
Membilang Syukur
Merah redup wajah malu tersipu. Paras ayu pun memancar tanpa ragu. Kau masih sama seperti dulu, sederhana tapi penuh pesona. Tak seperti barisan panjang bait puisi rumit, yang sulit dicerna jika hanya mengandalkan logika. Kau hanya buku dongeng anak, sedikit cerita tapi sarat pesan bermakna.
Hari ini bertambah lagi umurmu. Tapi ketahuilah, engkau tak akan menua dalam pikiranku. Sosok yang ku kagumi sedari dulu. Engkau yang selalu cantik, yang menjalani hari dengan cara yang unik. Engkau yang mengenalkanku pada harapan, yang membuat hatiku lapang. Walau sering kali kita tak akur, membuat satu sama lain tersungkur, tapi kau masih terus ajarkan bersyukur. Terima kasih tanpa batas kawan..
Hari ini adalah satu lagi alasan kenapa kamu mesti bersyukur. Hari ini kamu berjalan menuju dewasa, menjadi seorang wanita dan bukan lagi anak perempuan. Masih ingatkah waktu dulu belajar bicara? atau saat pertama kali naik sepeda? lalu mulai merasakan problema dan menerka dengan polos apa sebabnya. Tapi kini semua berbeda, hidup sebenarnya dengan berjuta macam rasa problema menanti di depan mata. Selamat!
Tetap kumandangkan mimpi dan harapan, Tuhan tak akan bosan. Kau tak perlu ragu, teruslah bermimpi, karena mimpi-mimpi lah yang membuatmu bertahan, sampai di titik ini, hingga saat ini. Kau akan ku tagih janji, untuk bercerita panjang lebar ketika sukses nanti.
HAPPY BIRTHDAY, MY FRIEND :)
Ofin Andina....
Hari ini bertambah lagi umurmu. Tapi ketahuilah, engkau tak akan menua dalam pikiranku. Sosok yang ku kagumi sedari dulu. Engkau yang selalu cantik, yang menjalani hari dengan cara yang unik. Engkau yang mengenalkanku pada harapan, yang membuat hatiku lapang. Walau sering kali kita tak akur, membuat satu sama lain tersungkur, tapi kau masih terus ajarkan bersyukur. Terima kasih tanpa batas kawan..
Hari ini adalah satu lagi alasan kenapa kamu mesti bersyukur. Hari ini kamu berjalan menuju dewasa, menjadi seorang wanita dan bukan lagi anak perempuan. Masih ingatkah waktu dulu belajar bicara? atau saat pertama kali naik sepeda? lalu mulai merasakan problema dan menerka dengan polos apa sebabnya. Tapi kini semua berbeda, hidup sebenarnya dengan berjuta macam rasa problema menanti di depan mata. Selamat!
Tetap kumandangkan mimpi dan harapan, Tuhan tak akan bosan. Kau tak perlu ragu, teruslah bermimpi, karena mimpi-mimpi lah yang membuatmu bertahan, sampai di titik ini, hingga saat ini. Kau akan ku tagih janji, untuk bercerita panjang lebar ketika sukses nanti.
HAPPY BIRTHDAY, MY FRIEND :)
Ofin Andina....
Selasa, 22 Mei 2012
November 2010
kita berpapasan ditengah keramaian swalayan.
mata saling beradu, mencari sesuatu entah apa.
lalu senyum melengkung sempurna dari bibirmu.
tetap indah meski tanpa sedikitpun gincu.
lalu kita bersama saling bertukar nama.
berbicara kesana kemari tapi bukan basa basi.
terus begitu sampai sore akhirnya berlalu.
waktunya untuk pulang.
menahun kita tak lagi bertemu.
entah apa Tuhan akan izinkan dejavu.
membuat kita mengulang momen itu.
siapa tahu?
mata saling beradu, mencari sesuatu entah apa.
lalu senyum melengkung sempurna dari bibirmu.
tetap indah meski tanpa sedikitpun gincu.
lalu kita bersama saling bertukar nama.
berbicara kesana kemari tapi bukan basa basi.
terus begitu sampai sore akhirnya berlalu.
waktunya untuk pulang.
menahun kita tak lagi bertemu.
entah apa Tuhan akan izinkan dejavu.
membuat kita mengulang momen itu.
siapa tahu?
Gadis Peron 2
Kereta yang membawaku pagi ini agak sesak. Dipenuhi orang orang yang kebanyakan terlihat resah. Sebentar mengeluh, melihat jam ditangan atau sekedar mengusap peluh. Maklum kereta ekonomi memang banyak rasa. Dahulu sempat menjadi primadona cantik pada masanya, sekarang bagai wanita jompo yang menunggu maut. Biar begitu, si tua ini tetap jadi primadona hanya saja rupanya tak semenarik dulu.
sudah 20 menit aku berdiri, itu berarti tinggal bebrapa kilometer lagi aku akan tiba di ujung pemberhentian, stasiun bogor, akhirnya. Sisa perjalanan pagi ini aku nikmati untuk melihat keluar jendela bolong. Memaksakan menikmati pemandangan yang sama sekali tak menarik. Ahh sudahlah..
6.32 pagi aku sampai. Turun berkerumun penumpang dari gerbong. Kereta itu seperti muntah, isi perutnya keluar. Aku berusaha keluar menjauh dari kerumunan. Aku pergi menuju peron 2 sebelah selatan, tempat dimana aku sering melihatmu. Dan aku ingin mencoba peruntungan, menunggu dan menunggu.
satu demi satu ku eja wajah mereka yang lewat. Berharap kamu ada diantaranya. Tapi lama kelamaan aku bosan dan seketika logikaku menangkan pertarungan pikiran melawan harapan. Aku menyerah, tak mungkin kita bertemu atau sekedar melihatmu. Ahh entahlah..
kini benar tak pernah lagi kita berjumpa atau sekedar bertegur sapa lewat sosial media. Aku hampir lupa bagaimana rupamu, kita terlampau sangat jauh. tapi ahh entahlah, mungkin suatu hari kita bisa bertemu walau hanya saling melempar senyum basa basi..
Sampai ketemu diperon 2..
sudah 20 menit aku berdiri, itu berarti tinggal bebrapa kilometer lagi aku akan tiba di ujung pemberhentian, stasiun bogor, akhirnya. Sisa perjalanan pagi ini aku nikmati untuk melihat keluar jendela bolong. Memaksakan menikmati pemandangan yang sama sekali tak menarik. Ahh sudahlah..
6.32 pagi aku sampai. Turun berkerumun penumpang dari gerbong. Kereta itu seperti muntah, isi perutnya keluar. Aku berusaha keluar menjauh dari kerumunan. Aku pergi menuju peron 2 sebelah selatan, tempat dimana aku sering melihatmu. Dan aku ingin mencoba peruntungan, menunggu dan menunggu.
satu demi satu ku eja wajah mereka yang lewat. Berharap kamu ada diantaranya. Tapi lama kelamaan aku bosan dan seketika logikaku menangkan pertarungan pikiran melawan harapan. Aku menyerah, tak mungkin kita bertemu atau sekedar melihatmu. Ahh entahlah..
kini benar tak pernah lagi kita berjumpa atau sekedar bertegur sapa lewat sosial media. Aku hampir lupa bagaimana rupamu, kita terlampau sangat jauh. tapi ahh entahlah, mungkin suatu hari kita bisa bertemu walau hanya saling melempar senyum basa basi..
Sampai ketemu diperon 2..
Langganan:
Postingan (Atom)